Music

2024 - - REAL STREET ASSAULT

Trigga Coca vs Trico: Menghadapi hidup dengan kecerdasan jalanan lewat “streetsmart”

Pada 18 Mei 2025 lalu, Trico yang sebelumnya lebih dikenal dengan moniker Trigga Coca baru saja merilis single baru berjudul streetsmart bersamaan dengan music video melalui kanal YouTube-nya. Kembali di produseri oleh Fat Rorry yang juga mempoduseri single Trico sebelumnya yaitu Wagwan, kali ini nuansa Trap Melodic terasa lebih kental. Di sambut dengan hook yang catchy di awal lagu:

Angkat sign di udara (Boof pack)
All of my boys from hell (All caps)
Rough bak Seriala Malam (Wolfpack)
Angkat topi tuk semua OG (No cap)

“Saat itu aku pengen coba gimana caranya bikin chorus yang enggak ber-rima tapi tetep catchy, walaupun akhirnya tetap ada rima juga sih di adlibnya“, terang Trico. Berbeda dengan single-single Trico sebelumnya, single kali ini menggunakan penulisan lirik setidaknya 90% berbahasa Indonesia. Ketika di tanya apakah ini menjadi bagian dari yang membedakan Trigga Coca dan Trico, Ia menjawab:

“Barangkali iya kali ya, aku merasa keputusan merubah nama itu muncul bersamaan dengan banyak hal yang aku pertimbangan sejak lama. Bersamaan pula dengan kedewasaan atau cara pandang personalku. Jadi kalau perubahan itu kemudian muncul dalam pendekatanku membuat karya, mungkin memang ada irisanya disana.”

Dalam video musiknya terlihat cameo dari seseorang yang sudah tidak asing di scene musik hardcore Indonesia yaitu KMNG, vocalist dari Serigala Malam. Selain karena di shout out di dalam liriknya, nampaknya tidak berlebihan pula jika dikatakan Ia sebagai salah satu atau perwakilan OG yang untuknya Trico mengangkat topi.

Pada verse kedua, Trico menyebutkan beberapa referensi nama tokoh yang Ia ambil dari beberapa bacaan literasi yang seolah kontradiktif dengan “streetsmart” karena cenderung menunjukkan “book smart” yang juga diperkuat dengan visual video dimana Ia berada di suatu setting yang nampaknya perpustakaan. Ketika hal ini ditanyakan kepada Trico, Ia menjelaskan:

“Bagaimanapun bacaan yang aku baca itu sangat berpengaruh dengan cara ku memadang hidup. Menurutku hal itu juga tidak bisa dikatakan kontradiktif, toh cerita yang aku baca juga merupakah pengalaman empiris atau pengalaman berfikir sang penulis. Sama aja kaya kita dengerin cerita dari orang-orang dijalanan tempat kita bergumul. Dari situ kita ambil banyak sudut pandang dan pelajaran hidup yang akhirnya entah secara langsung atau tidak akan mempengaruhi cara kita mengambil keputusan saat hidup di jalanan. By “jalanan” aku sebenarnya tidak mau membatasi pemaknaanya hanya secara harfiah, realitas hidup di lapangan dan masyarakat sehari-hari itu juga yang ingin aku sebut “jalanan” di dalam lagu ini”

Ada pula hal menarik yang sempat Trico unggah melalui story Instagramnya yaitu tentang buku yang Ia bawa dalam video klip. Terlihat foto buku dengan judul “Sudjojono dan Aku” oleh Mia Bustam, nama yang juga Ia sebut dalam penggalan liriknya:

“Lalu berdoa pada Tuhan
Tuk jadikan kami laki-laki pemberani bak wanita-wanita Gerwani
Khatam amorfati, kokoh sperti Mia Bustam kala ucap C’est La Vie”

Namun kemudian Ia menambahkan bahwa seharusnya bukan buku itu yang Ia bawa, kepada kami Trico menjelaskan:

“Pada awalnya bukan buku itu yang ingin aku bawa dalam klip, tapi buku karya Tedjabayu yang juga merupakan anak dari Mia Bustam berjudul “Mutiara di Padang Ilalang”, cerita dalam buku itu yang membuat aku sangat terobsesi dengan penggalan C’est La Vie, yang lebih lengkap seharusnya C’est La Vie Tedja. Kata itu diucapkan Mia Bustam kepada Tedjabayu dengan latar belakang cerita yang kalian cuma bakal bisa merasakan kalo membacanya sendiri. Nah, kenapa bukan buku itu yang aku bawa dalam klip? Karena buku itu aku pinjam dan sudah kembalikan, ketika aku beli sendiri bukunya ternyata pesanan belum sampai dan waktu shooting sudah tiba hahahaha”.

Selain dengan Fat Rorry dan cameo dari KMNG Serigala Malam, project Trico ini juga melibatkan videographer yang tengah sangat produktif satu tahun belakangan yaitu Pigileng dengan support dari brand clothing asal Yogyakarta, Fillingstreet. Audio tracknya pun dirilis di bawah Krazy Brazy Records dan sudah bisa kalian dengarkan melalui pelbagai palform musik digital.

© REAL street assault 2024